Jumat, 27 Maret 2009

Subuh Kelabu Situ Gintung

Kawasan wisata Situ Gintung ini mempunyai keanekaragaman flora dan fauna. Yang menjadi ciri khas adalah berupa Ikan Beloso. Selain dekat dengan permukiman warga, Situ Gintung juga dimanfaatkan sebagai kawasan wisata. Lokasi ini biasanya ramai saat liburan sekolah dan akhir pekan. Terdapat arena outbond atau berkemah. Aktifitas yang dapat dilakukan pengunjung antara lain olahraga, memancing dan berperahu. Fasilitas yang ada pada saat ini adalah perahu layer, motorboat, taman rekreasi, lapangan tennis, kolam renang dan pondok wisata. Bahkan dilengkapi restoran dengan pemandangan menghadap ke Situ Gintung. Yah intinya Situ Gintung menyenangkan banyak orang.

Mulanya Situ Gintung dibuat untuk bersenang-senang menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, tapi apa boleh buat TUHAN berkehendak lain Subuh kelabu Jumat 27 Maret 2009 Satu hari sebelum HARI BUMI (28 Maret 2009) Situ Gintung yang dianggap menyenangkan orang tapi berbalik menjadi suatu bencana yang menghabiskan harga benda warga sekitarnya bahkan merenggut nyawa. Air menerjang ratusan rumah di saat para penghuninya masih terlelap tidur. Hal ini membuat warga yang tinggal di sekitar situ tak sempat menyelamatkan diri. Bahkan dampak dari terasa hingga radius dua kilometer. Ratusan rumah dan mobil mewah Di Perumahan Cirendeu Permai juga terendam banjir bercampur Lumpur.

Puluhan warga seakan tak percaya dan hanya bisa menangis serta berduka. Proses evakuasi terhadap korban jebolnya tanggul Situ Gintung di Cirendeu, Tangerang, Banten, masih berlanjut. Hingga Jumat (27/3) malam tercatat 65 korban meninggal (Versi Apa Kabar Indonesia Malam). Maklumlah suka lihat program berita TV One. Diperkirakan korban meninggal masih akan terus bertambah mengingat masih banyak orang menanyakan nasib anggota keluarganya yang belum diketahui. Jenazah disemayamkan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sejauh ini korban selamat yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Sedangkan korban selamat menginap di tenda-tenda yang didirikan Palang Merah Indonesia.

Efek domino dari musibah jebolnya tanggul Situ Gintung benar-benar terasa pada arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian. Bayangkan saja, untuk menempuh jarak 1-1,5 km diperlukan waktu 1 jam kendaraan rute UMJ-Lebak Bulus benar-benar padat. Kemacetan ini sempat diperparah ketika hujan deras mengguyur daerah Cireundeu. Diberitakan di beberapa media Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mendatangi lokasi kejadian berjanji akan membantu korban di antaranya dengan merelokasi tempat tinggal. "Pemerintah menjamin semua yang meninggal mendapatkan santunan dan juga perbaikan rumah," ujar Wapres (www.detiknews.com).

Laporan terakhir korban yang ditemukan dan meninggal sebanyak 99 orang.

IKAN PATIN PENGHUNI SITU GINTUNG

Jebolnya tanggul Situ Gintung tampaknya turut menghanyutkan isi danau keluar. Ikan Patin seberat 45 kg yang diduga berasal dari danau ditemukan warga di sungai. Warga menyebut ikan itu sebagai penghuni Situ Gintung. Ikan itu ditemukan Akmal Ramadan, salah sorang kru PMI dan SAR Jakarta Selatan yang membantu pencarian korban. Saat tengah menyusur sungai mencari para korban, Akmal justru menemukan sebuah ikan besar."Kita sedang menyusur di dalam sungai mencari korban. Tiba-tiba kepentok ikan besar," ujar Akmal di Kampung Gintung, Cireundeu, Tangerang, Banten, Jumat (27/3/2009). Panjang ikan sekitar 1 meter dan lebar 40 cm. Saat ditemukan, di dekat ikan tersebut terdapat mayat salah seorang warga yang menjadi korban keganasan air Situ Gintung. "Ini kayaknya 'penghuni' Situ Gintung deh," celetuk salah seorang warga.

Teman - teman relawan (Khususnya Relawan PMI) selamat bertugas semoga bencana ini akan segera usai dan tidak terulang lagi (Salam Kemanusiaan)!!!!

Penulis Berharap:
  1. Pembaca yang budiman marilah kita doakan saudara-saudara kita yang terkena bencana ini semoga diberi ketabahan dan semoga yang meninggal diterima disisi Allah SWT serta diampuni dosa-dosanya.
  2. Kita bisa mengambil hikmah dari semua bencana alam di Indonesia ini khususnya. Marilah kita jaga dan kita rawat bumi ini. Penulis mengajak para pembaca berpartisipasi dalam acara matika listrik selama satu jam (20:30-21:30 WIB).
  3. Semoga bencana ini tidak menjadi ajang parpol untuk menarik simpati dari warga.
Beberapa dokumentasi bencana Situ Gintung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar